Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Kendalikan Masa Depan Dengan Produk dari Perusahaan Asuransi Jiwa Terpercaya

Apa karakteristik dari masa depan itu sendiri? Tidak ada manusia yang tau. Apakah kita bisa mengendalikan masa depan? Tidak. Tuhan Yang Maha Kuasa atas manusia dan sudah dituliskan bagaimana perjalanan hidup kita dalam sebuah kitab.

Meskipun begitu Tuhan tidak serta merta mengunci masa depan hamba-Nyai. Ada masa depan yang bisa kita ciptakan sesuai dengan keinginan kita. Untuk mencapai hal tersebut kita membutuhkan kerja keras, fokus pada tujuan, kerjasama yang erat, tekad yang kuat serta berdoa agar Tuhan merahmati apa yang ingin kita buat tersebut.

  Contoh masa depan yang bisa kita buat adalah merubah keadaan kita dan keluarga. Saat ini mungkin kita sedang banyak hutang, gaji yang cukup untuk membayarnya dan bertahan hidup hingga siklus gajian bulan berikutnya. Kita ingin merubah keadaan ini minimal jika kita merasakan kekurangan ahli waris kita atau anak-anak kita tidak merasakan keadaan yang sama.

Membeli produk asuransi merupakan salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengendalikan masa depan keluarga. Contohnya seperti produk asuransi jiwa. Orang tua yang memiliki kelebihan uang setidaknya harus memiliki produk keuangan non bank ini agar keluarga bisa nyaman move on ketika ditinggalkan.

Asuransi Nipu, Klaim Ribet, Yang Dapat Santunan Milih Diam

Permasalahannya dimanakah kita akan menemukan perusahaan asuransi jiwa terpercaya? Rata-rata jika kita mencoba mencari tahu perusahaan asuransi jiwa dan produknya yang dirasakan bermanfaat sangat sulit untuk dilakukan. Rata-rata ketika kita mencari informasi produk dan asuransi jiwa terpercaya kita akan disuguhkan dengan keluhan-keluhan nasabah asuransi jiwa perihal proses klaim yang dirasa berbelit-belit.

Kemungkinan karena beberapa kasus yang tidak terselesaikan dengan baik itu akhirnya muncul kesimpulan umum jika sebuah perusahaan asuransi melakukan penipuan. Wacana ini makin diperkuat dengan susahnya mencari informasi seperti testimoni dari nasabah atau ahli waris nasabah asuransi yang mendapatkan manfaat setelah membeli perusahaan asuransi.

Dalam beberapa kesempatan saya pernah diprospek oleh agen-agen asuransi baik melalui telfon (biasa dikenal dengan telemarketer) maupun face to face. Pertemuan beberapa kali dengan agen tersebut membuat saya mengambil kesimpulan ada yang salah dengan cara penjualan produk asuransi jiwa sehingga membuat beberapa nasabah menjadi merasa tertipu setelah membeli produk keuangan non bank ini.

Seperti yang saya sebutkan diatas tadi, masa depan tidak ada yang tahu. Ada yang bisa mencapai tujuan yang ia rancang hari ini, dan ada yang tidak. Apalagi jika membicarakan tentang betapa beratnya kondisi keuangan keluarga karena perubahan cuaca, teknologi, sosial dan juga politik. Agen-agen tersebut membawa saya pada sebuah kondisi jika keluarga saya akan merasakan ketidaknyamanan dalam hal keuangan ketika saya sebagai kepala keluarga dan pencari nafkah meninggal dunia. Dengan berasuransi kondisi keuangan keluarga saya setidaknya bisa diringankan dengan besar santunan yang akan diberikan oleh perusahaan asuransi menurut produk yang dibeli.

Di titik ini saya menerima penjelasan tersebut. Tidak sedikit keluarga yang harus merasakan kesulitan keuangan karena seorang pencari nafkah meninggal secara tiba-tiba. Entah itu karena sakit yang diderita namun ditahan, entah itu karena kecelakaan lalu lintas dan masih banyak kejadian lain yang tidak bisa diprediksi. Baru-baru ini saya mendapatkan kabar jika salah seorang teman mendapatkan musibah yaitu istri beliau meninggal karena kecelakaan lalu lintas sepulang dari sekolah tempat ia mengajar. Kejadian tersebut membuat dua anak yang masih pelajar sekola dasar kehilangan sosok ibu sekaligus pencari nafkah. Saya membayangkan tantangan besar yang harus dijalani oleh teman kampus saya itu. Selama ini memiliki dua pemasukan dan berbagi tugas di keluarga kecil mereka, sekarang harus menjadi single parent sekaligus sebagai pencari nafkah.

Saya berdoa agar Tuhan memudahkan teman saya dan anak-anaknya melewati situasi yang tidak disangka-sangka itu dengan baik.

Ketika saya ceritakan kepada istri perihal peristiwa yang dihadapi oleh teman saya, ia langsung meminta saya untuk mempersiapkan asuransi pendidikan terbaik untuk anak-anak kami.

Balik lagi tentang presentasi agen asuransi jiwa yang saya terima.

Setelah menjelaskan manfaat santunan dan berapa besar premi asuransi yang harus saya bayar, si agen pun menjelaskan mengenai produk unit link yang disebutnya sebagai investasi yang bisa diambil setelah dua tahun mengikuti program. Malah sepertinya agen asuransi lebih mantap menjelaskan rider dari produk utama ini dibandingkan dengan produk utamanya sendiri. Dan disini kebanyakan dari kita akhirnya tertarik untuk ikut dalam salah satu program asuransi.

Belilah Asuransi Untuk Proteksi, Bukan Untuk Investasi

Jika anda berniat untuk berinvestasi dengan mengharapkan keuntungan saat membeli produk asuransi jiwa, saran saya segera tutup program Anda saat ini. Karena asuransi bukanlah investasi. Silahkan gunakan menu pencarian di menu navigasi blog ini untuk informasi lebih lanjut mengenai topik tersebut.

Jika anda membeli produk asuransi untuk proteksi maka pilihan Anda sudah tepat. Pe Er Anda selanjutnya adalah mencari tahu apakah

  1. Jaminan Masa Depan Keuangan Keluarga Aman di perusahaan sekarang atau Anda harus ganti perusahaan asuransi?
  2. Apakah perusahaan asuransi sudah Melakukan Manajemen Keuangan Yang Terbaik?
  3. Resiko Tak Terduga Yang Sanggup di Jaminkan Oleh Produk yang dijual perusahaan Asuransi saat ini masih berlaku?

3 pertanyaan diatas bisa dijawab dengan mencari informasi mengenai perusahaan yang mengeluarkan produk asuransi. Jangan sampai tujuan kita untuk menyelamatkan masa dengan kondisi keuangan keluarga malah menjadi kekacauan karena perusahaan yang mengeluarkan produk asuransi dalam kondisi menuju bangkrut.

Lembaga pemerintah yang bertugas untuk mengawasi perusahaan asuransi adalah Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Setiap perusahaan yang memiliki bisnis menarik dana dari masyarakat diawasi oleh lembaga ini. Jadi hal pertama yang harus dipastikan apakah perusahaan asuransi Anda terdaftar di OJK.

Setelah memastikan perusahaan asuransi terdaftar dan diawasi oleh OJK, Anda harus sisihkan waktu untuk membaca laporan keuangan dari perusahaan tersebut. Pihak OJK memantau kesehatan keuangan perusahaan asuransi dengan mewajibkan perusahaan asuransi memberikan laporan keuangan mereka per tiga bulan, per semester dan per tahun. Hal ini dimaksudkan agar OJK bisa mendeteksi dan memberikan teguran kepada perusahaan asuransi yang kondisi keuangan perusahaan mulai bermasalah.

Sebagai nasabah yang harus kita perhatikan dalam laporan keuangan adalah rasio solvabilitas perusahaan atau Risk Based Capital. Pemerintah menetapkan jika tingkat RBC perusahaan asuransi harus diatas 120% atau dengan kata lain perbandingan modal yang dimiliki perusahaan dengan jumlah kewajiban (pembayaran klaim) yang harus ditunaikan. Intinya modal harus lebih tinggi dibandingkan klaim yang dibayarkan. Jika RBC perusahaan asuransi anda sama dengan atau dibawah RBC yang ditetapkan. Mulailah mengganti perusahaan dan produk asuransi yang anda miliki.

Kesimpulan

Masa depan tidak bisa dikendalikan tapi kita masih diberi kesempatan untuk merancang dan mengeksekusi rencana-rencana agar kondisi yang kita harapkan terwujud. Asuransi adalah salah satu cara dalam mengendalikan masa depan, khususnya tentang kondisi ekonomi keluarga yang akan kita tinggalkan.

Jangan berinvestasi dengan membeli asuransi tetapi belilah produk asuransi untuk proteksi.  Asuransi jiwa bukan menjamin Anda akan hidup abadi di masa depan. Tetapi asuransi jiwa merupakan produk keuangan non bank yang akan memberikan santunan dengan nilai yang disepakati jika kondisi-kondisi yang tidak dapat diprediksi dan terjadi tiba-tiba dialami oleh Anda  dan memiliki pengaruh pada kondisi keuangan keluarga Anda.

                               
Kandra
Kandra Seorang mantan karyawan yang sedang mencari cuan melalui tulisan. Pernah bekerja di industri asuransi syariah hampir 10 tahun sebelum memutuskan untuk di-rumah-kan karena pandemi.