Berapa Biaya Bikin Website dan Cara Membuat Website Untuk Bisnis

Posted by on January 16, 2021 · 5 mins read

Ada berberapa pertanyaan mengenai website yang menarik untuk saya bahas di artikel ini. Saya harap dengan keterbatasan pengetahuan, saya bisa menjawabnya.

  1. Apakah ada yang tahu cara membuat website untuk bisnis? Pertanyaan ini menimbulkan pertanyaan lain yaitu apa bisnis yang membutuhkan sebuah website? Apakah bisnis tersebut berupa penjualan produk fisik atau penjualan produk digital? Apakah bisnis tersebut berupa sebuah kursus atau pelatihan digital? Apakah bisnis tersebut sudah ada secara offline atau di dunia nyata?

Menjawab pertanyaan-pertanyaan baru diatas akan membantu kita dalam menjawab pertanyaan lainnya.

Di dunia nyata kita mendapati berbagai jenis bisnis yang dapat ditemui. Mulai dari restoran, pendidikan, kesehatan, keuangan dan banyak lagi. Masing-masing bisnis tersebut memiliki karakteristik sendiri. Contoh bisnis keuangan seperti asuransi.

Bisnis asuransi yang kita kenal selama ini adalah produk asuransi jiwa, asuransi pendidikan, dan asuransi kesehatan. Segmen pasarnya secara umum bisa dibagi dua korporasi dan retail. Untuk segmen korporasi berarti produk asuransinya khusus dibuat untuk karyawan dari sebuah perusahaan sedangkan untuk produk retail dibuat untuk individu atau per seorangan.

Website untuk menjual produk asuransi ke korporasi maupun ke perseorangan pun dibuat berbeda. Meski menggunakan satu alamat website yang sama. Jika untuk retail misalnya, seseorang harus menuliskan data pribadinya dalam sebuah form lalu nanti ketika ia men-submit form tersebut baru difollow up oleh tim penjualan di lapangan maka untuk penjualan produk asuransi ke korporasi sebuah website cukup memberikan halaman kontak dimana karyawan yang ditugaskan untuk mencari informasi mengenai asuransi cukup menghubungi tim korporasi terkait untuk di follow-up di kemudian hari.

Berikut contoh dari yang saya sampaikan diatas:

Berbeda dengan website bisnis asuransi, jika sebuah restoran atau rumah makan perlu sebuah website maka pemilik restauran harus menetapkan terlebih dahulu tujuan websitenya. Apakah pemilik hanya ingin memberitahu alamat restauran? Ataukah pemilik restoran berharap ada pesanan yang berasal dari website tersebut?

Seperti yang saya utarakan tadi kita harus menjawab beberapa pertanyaan tambahan dari pertanyaan awal sehingga seorang web developer menjadi jelas website seperti apa yang akan dikerjakan dan juga berapa harga yang ia tetapkan untuk jasa pembuatan website tersebut.

  1. Berapa biaya minimal yang diperlukan untuk membuat sebuah website? Untuk membuat website sejauh pengetahuan saya kita membutuhkan sebuah alamat dan juga tempat penyimpanan aset digital seperti skrip, gambar, video atau yang lainnya. Jika kita ingin memiliki sebuah alamat website (yang lazim disebut domain) kita bisa mendapatkannya dengan membeli alamat website tersebut mulai dari harga 10 ribu rupiah hingga jutaan rupiah. Domain yang paling murah yang saya ketahui hingga saat ini adalah alamat .my.id. Namun harga domain yang murah ini pun bisa saja kita anggap mahal jika alamat website yang kita inginkan sudah dimiliki oleh orang lain. Jika ini terjadi kita bisa melakukan dua hal:
    • membeli domain yang kita inginkan tersebut kepada pemilik nama domain terdaftar, atau
    • kita menggunakan ekstensi top level domain lain yang mengikuti brand atau produk atau layanan yang kita miliki. Didalam industri layanan pendaftaran domain, kita bisa memiliki alamat jika alamat tersebut belum didaftarkan oleh orang lain atau sudah pernah didaftarkan tetapi pada akhir periode pemilik nama domain memutuskan tidak memperpanjang kepemilikannya (atau dalam kata lain hak penggunaan alamat web tersebut). Domain .my.id tidak lazim digunakan orang jika ingin membuat sebuah web bisnis, biasanya alamat yang paling lazim digunakan adalah ekstensi top level domain .COM atau sekarang .ID. Harga domain .com berkisar antara 150 hingga 190 ribu rupiah untuk nama domain yang belum pernah didaftarkan. Sedangkan harga domain .ID berkisar antara 300 ribu rupiah.

Sedangkan tempat penyimpanan yang lazim dikenal dengan hosting, kita bisa menyewanya mulai dari 15 ribu rupiah per bulan hingga jutaan rupiah per bulan tergantung berapa besar tempat hosting yang kita butuhkan. Agar lebih mudah begini gambarannya: Tokopedia tidak akan mungkin menggunakan layanan hosting yang sama seperti blog101. Tokopedia pastinya memiliki server pribadi untuk menyimpan data-data pelanggannya sedangkan blog101 cukup hanya berbagi ruangan dengan beberapa website lain dalam layanan Starter Pro.

Ringkasnya: Tokopedia punya gedung dan kawasan sendiri untuk dipelihara, blog101 berada di sebuah kamar kos yang kecil. Pastinya biaya maintainancenya lebih besar tokopedia dibandingkan blog101.

  1. Berapa harga pasaran untuk membuat situs web di Indonesia? Biaya pembuatan situs web di Indonesia bisa dihitung. Modal awal yang dibutuhkan adalah domain dan hosting. Dan itu bisa diketahui oleh klien secara transparan melalui penyedia layanan hos. Contohnya jika saya mendapatkan proyek membuat sebuah website profil perusahaan maka saya akan menggunakan layanan Starter Pro dari idcloudhost yang setahun lebih kurang 200 ribu dengan bonus domain gratis tergantung ketersediaan. Begitu pula untuk plugin premium jika dibutuhkan. Bahkan klien pun bisa mengetahui apakah template (tampilan desain web) yang digunakan adalah berbayar atau dapat digunakan secara bebas.

Yang membuat biaya pembuatan website menjadi bervariasi adalah pada biaya jasa web developer. Untuk web developer yang sudah berpengalaman kita bisa mendapat harga puluhan hingga ratusan juta rupiah. Sedangkan untuk web developer baru kita bisa negosiasi harga.